Rabu, 08 Desember 2010

GUS DUS VS HABIB RIZIQ SYIHAB…..



Saya tantang Gus Dus untuk bermubahalah (sumpah),”silahkan Gus dur bawa anak dan istrinya ,saya juga demikian, kita bersumpah dihadapan Alloh ,siapa yang benar diberkati dan siapa yang salah akan dilaknat dan di kutuk oleh Alloh SWt serta mati dalam keadaan Hina, kalau Gus Dur berani ayo Mubahalah” tantang Habib Riziq Syihab, ketika Gus Dur memberikan pernyataan terhadap keluarnya SKB oleh pemerintah.Gus dur beberapa waktu lalu memberikan pernyataan Bahwa Dia akan Membela Ahmadiyah sampai mati dan akan menuntut pemerintah karena telah melarang Hak warga ahmadiyah dalam menjalankan aktifitasnya.
Saya heran dengan Gus Dus yang selalu membela kaum yang hampir mayoritas umat Islam menuntut pembubaran Ahmadiyyah, Dia malah membelanya. Pernyataannya selalu membuat Bingung Umat, selalu melawan Arus, dulu Umat Islam protes terhadap penampilan Inul Daratista lewat Goyang Ngebornya, Gus dur membela Inul dengan alasannya itukan pikiran yang ngeres dan jorok aja yang memandang Goyang Inul membangkitkan syahwat laki-laki dan masih banyak lagi pernyataan Gus Dur yang kontreversi. Anehnya Walaupun pernyataan tersebut sering membuat umat bingung Gus Dur memilki Pendukung yang fanatikdan loyal terhadapnya. Mayoritas pendukung Gus Dur berada di Basis-basis Nahdlatul Ulama terutama di Jawa timur dan Jawa tengah. Pembelaan Gus Dur terhadap Ahmadiyah juga didukung oleh para tokoh Nasional , “Saya tidak membela Ajaran Ahmadiyah tapi hanya membela Warga ahmadiyah yang berhak untuk menjalankan keyakinannya ” Kata Gus Dur. Namun menurut saya Pembelaan Gus Dur terhadap Ahmadiyah telah menyakitkan Hati Umat Islam Ahlus Sunnah dan para Ulama serta habaib yang berjuang dalam membela Agama Alloh dan membela Perjuangan Rosululloh, jelas -jelas Ahmadiyah telah melakukan Penodaan terhadap Agama Islam.Pembelaan Gus dur terhadap Ahmadiyah terlalu berlebihan atau mungkin barangkali Gus Dur punya Rencana lain untuk Meluruskan Aqidah Warga Ahmadiyah yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya dengan caranya sendiri, karena dari dulu Gus Dur selalu menentang arus dan kontroversial .Gus dur mahkluk Tuhan yang kontroversial Tapi apapun niat Gus Dur terhadap Ahmadiyah telah membuat Marah dan kecewa para Ulama dan Habaib terutama Habib Riziq Assyihab yang menantang Gus Dur Untuk melakukan MUbahalah ( sumpah dihadapan Alloh Siapa diantara mereka yang benar).
Namun perlu diingat baik Gus dur maupun Habib Riziq memiliki basis Massa yang begitu banyak, pernyataan -pernyataan yang keluar dari kedua Tokoh ini akan berimbas pada masa akar rumput, dan dikhawatirkan akan terjadi konflik horizontal . Peristiwa Monas kemaren juga telah memancing Massa Gus dur untuk melakukan perlawanan terhadap Massa Habib Riziq ( FPI), beberapa daerah di jawa tengah dan jawa timur sempat memanas lewat pernyataan Habib Riziq yang dinilai telah menghina GUS DUR, namun aksi -aksi massa tersebut bisa diredam lewat keterlibatan para ulama- ulama Nahdlatul Ulama untuk menenangkan massanya agak tidak terlibat konflik Horizontal sesama Muslim dan sesama anak bangsa.
Berkembangnya ajaran Ahmadiyah di Indonesia tentu hal ini menjadi bahan renungan untuk kita semua baik itu para Ulama, para habaib dan Mubaligh. Kemana mereka berdakwah selama ini ? terlalu sibuk dengan majlis ta’lim nya masing-masing, Ormasnya masing-masing , partainya masing-masing sehingga Dakwah untuk membentengi Aqidah dengan tauhid Ahlus Sunnah diMasyarakat terlupakan. Belum lama muncul Ahmad Musadik yang mengaku juga sebagai Nabi dan tidak menutup kemungkinan akan muncul orang -orang yang mengaku Nabi lainnya dan masyarakat yang kurang dibentengi Aqidah dengan tauhid akan terjerumus kedalam Aliran-aliran yang menyimpang dari Ajaran Islam . Mari interopeksi diri rapatkan barisan …jangan terpecah belah ….bentengi Kaum Muslimin dengan Aqidah dan tauhid yang sebenar-benarnya. Dan semoga alloh selalu memberikan Kekuatan kepada para Ulama dan Habaib yang selalu Istiqomah dalam berjuang membela agama Alloh dan membela nabi Muhammad SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar